Penggunaan Galat untuk
Menentukan Interval Keakuratan
Oleh:
Ayu Susanti
STKIP PGRI SIDOARJO
Abstrak
Kaya
ilmiah ini menjabarkan tentang fungsi atau kegunaan galat untuk mencari nilai
interval keakuratan. Didalam karya ilmiah ini terdapat beberapa pembahasan
tentang bagaimana cara mencari interval keakuratan. Beberapa cara untukmencari
interval keakuratan dengan cara antara lain angka signifikan dan galat
maksimum, galat mutlak dan galat relatif, sifat-sifat galat, dan sumber-sumber
galat. Dari cara-cara tersebut dapat ditentukan nilai dari bilangan-bilangan
yang tidak eksak.
Pendahuluan
Dalam
karya ilmiah ini saya akan membahans tentang
“penggunaan galat untuk mentukan interval keakuratan”. Tidak dapat
disangkal bahwa sangat sedikit permasalahan dalam matematika yang dapat
diselesaikan secara analitik. Dalam hal ini, kita membutuhkan teknik-teknik
numerik yang erat kaitannya dengan komputer dalam mendapatkan penyelesaian.
Tetapi teknik-teknik numerik merupakan suatu rekayasa untuk mendapat hasil pendekatan
dan perhitungan dengan menggunakan komputer
memberikan hasil yang tidak eksak. Akibatnya galat dari perhitungan
tidak dapat dihindari. Maka dari itu disini kita akan menggunakan galat untuk
menentukan interval keakuratan yang ditimbulkan dari hasil perhitungan yang
tidak eksak.
Angka signifikan dan
galat maksimum
Kita
telah mengenal bilangan-bilangan eksak, misalkan 1,2,3,..,⅓, ...,-9,-10,...,
namun dalam hal ini kita lebih tertarik pada bilangan yang merupakan hasil
pendekatan, misalnya: 1,414138 ,2,2221 , 3,14 ,... . Dalam hal ini banyaknya
“angka signifikan”(angka-angka yang menyatakan suatu bilangan) dalam suatu
bilangan menentukan tngkat ketelitian dari suatu bilangan.
Contoh:
- 3,14 mempunyai 3 angka signifikan.
- 0,31521 mempunyai 5 angka signifikan.
- 0,031 mempunyai 2 angka signifikan.
Penetapan
banyaknya angka signifikan pada suatu bilangan sangat bergantung pada tujuan
pemakaian dari bilangan tersebut dan berapa tempat desimal tingkat keteltian
yang kita inginkan. Jadi tidak ada keeksakan dalam penentuan banyaknya angka
signifikaanyang dipakai.Untuk keperluan praktis kita mungkin hanya memerlukan
beberapa tempat desimal saja untuk ketelitian suatu bilangan. Dengan demikian
sangat mungkin kita perluuntk melakukan “pembulatan” atau “pemotongan” pada
banyaknya angka signifikan.
Contoh:
- 3,14 mempunyai ketelitiaan hingga 2 tempat desimal.
- 0,31521 mempunyai ketelitian hingga 5 tempat desimal.
- 0,031 mempunyai ketelitian hingga 3 tempat desimal.
Andaikan
diberikan suatu bilangan x dengan pembulatan sampai m tempat desimal,
danbilangan x tersebut akan dibulatkan sampai n tempat desimal (n<m) maka
aturan pembulatannyaadalah :
- Tambahkan
pada bilanganx
- Hilangkansemuaangka yang terletak di sebelah kanan tempa tdesimal yang ke-n.
Dan andaikan x adalah suatu bilangan
dengan pembulatan sampai n tempat desimal maka keakuratan bilangan x dinyatakan
sebagai
, artinya
nilai x tidak lebih dari
dan tidak kurang dari
.
disebut batas
atas bilangan x dan
disebut batas bawah dari bilangan x, sedang-kan
disebut jari-jari interval
keakuratan bilangan x. Dari aturan pembulatan di atas kita dapat mengetahui
galat maksimum, batas atas dan batas bawah dari suatu bilangan.
Contoh:
- 3,14 mempunyai galat maksimum 0,005
- 0,3150 mempunyai galat maksimum 0,00005
- Tentukan jari-jari interval keakuratan , batas atas, dan batas bawah bilangan 7,423!
Jawab:
jari-jari interval keakuratan 0,0005, batas atas 7,4235, batas bawah 7,4225
Galat Mutlak dan Galat
Relatif
Menganalisis galat sangatlah penting di
dalam perhitungan yang menggunakan metode numerik. Galat berasosiasi dengan
seberapa dekat solusi hampiran terhadap solusi sejatinya.
Misalkan
adalah nilai hampiran terhadap nilai sejati x, maka selisih
Sebagai contoh jika = 10,5 adalah nilai
hampiran dari x = 10,45, maka galatnya e adalah = -0,01. Jika tanda galat (positif atau
negatif) tidak dipertimbangkan, maka galat mutlak dapat didefinisikan sebagai
Sayangnya, ukuran galat kurang bermakna sebab ia tidak menceritakan
seberapa besar galat itu dibandingkan dengan nialai sejatinya. Sebagai contoh
seorang anak melaporkan panjang kawat 99 cm, padahal panjang sebenarnya 100 cm.
Galatnya adalah 1 cm. Anak yang lain melaporkan panjang pensil 9 cm, padahal
panjang sebenarnya 10 cm. Galatnya adalah 1 cm. Keduanya mempunyai galat 1 cm,
namun galat pada pensil lebih berarti daripada galat pada panjang kawat. Jika
tidak ada informasi panjang sesungguhnya, kita mungkin menganggap kedua galat
tersebut sama saja. Untuk mengatasi interpretasi nilai galat, maka galat harus
dinormalkan terhadap nilai sejatinya. Gagasan ini melahirkan apa yang dinamakan
galat relatif.
Galat relatif didefinisikan sebagai
Sifat-Sifat Galat
Jika dan masing-masing adalah nilai pendekatan dari bilangan-bilangan
yang nilai eksaknya adalah x dan y dengan galat mutlak masing-masing adalah e1 dan e2 maka berlaku sifat-sifatberikut:
1.
3. 
2.
4. 
Contoh:
Jika
6,27 dan 14,38 adalah nilai pendekatan dari suatu bilangan yang nilai eksaknya
adalah x dan y maka hitunglah galat maksimum yang mungkin terjadi pada
pendekatan untuk nilai eksak di bawah ini kemudian tentukan batas-batas
keakuratannya.
a. (0,3)x+y b. x-(0,5)y
Jawab:
Jadi galat maksimum yang mungkin terjadi
pada pendekatan untuk nilai eksak (0,3)x+y adalah 0,0055 sedangkan batas
keakuratannya adalah:
a.
Jadi galat maksimum yang mungkin terjadi
pada pendekatan untuk nilai eksak x-(0,5)y adalah 0,01 sedangkan batas
keakuratannya adalah:
Sumber Galat
Secara
umum terdapat dua sumber utama galat penyebabgalat dalam perhitungan numerik:
1. Galat pemotongan (truncation error) adalah galat
yang ditimbulkan akibat tidak dilakukannya hitungan sesuai dengan prosedur matematika
yang benar. Sebagai contoh menghampiri fungsi kedalam deret Taylor sampai orde
tertentu.
2. Galat pembulatan (round-off error) adalah galat
yang
ditimbulkan akibat tidak diperhitungkannya beberapa angka terakhir dari suatu bilangan.
Selain
kedua galat ini, masih ada sumber galat lain, antara lain:
a. Galat
eksperimen, yaitu galat yang timbul dari data yang diberikan, misalnya karena
kesalahan pengukuran, ketidaktelitian alat ukur, dan sebagainya.
b. Galat
pemprograman. Galat yang terdapat di dalam program sering dinamakan dengan kutu
(bug), dan proses penghilangan galat ini dinamakan penirkutuan (debugging).
Contoh:
Hitunglah besar galat yang ditimbulkan akibat bilangan
3,141592653 dibulatkan hingga empat angka signifikan, dan hingga enam angka signifikan
Jawab:
a.
Hasil pembulatan bilangan
3,141592653 hingga empat angka signifikan adalah 3,142 sehingga galat yang
ditimbulkan sebesar 0.000407347
b.
Hasil pembulatan bilangan
3,141592653 hingga enam angka signifikan adalah 3,14259 sehingga galat yang
ditimbulkan sebesar 0.000002653
Penutup
Dari
teknik-teknik atau cara yang sudah dijabarkan diatas, galat bisa muncul karena
adanya pemotongan dan pembulatan terhadap bilangan-bilangan tidak eksak untuk
menentukan interval keakuratan, interval keakuratan ini berguna untuk
memperkecil kesalahan-kesalahan yang ada pada perhitungan matematika.
Daftar pustaka
Fuad,
Jusuf. 1997. Metode Numerik. Surabaya. University Press Ikip Surabaya.
Munir,
Rnaldi. 2010. Metode Numerik. Bandung. Informatika.