NOMENKLATUR
A.
Pengertian
Nama itu merupakan sesuatu yang mutlak perlu dalam kehidupan
sehari-hari, sebab tanpa nama untuk mengacu benda-benda konkrit seperti
tumbuh-tumbuhan atau hal-hal yang abstrak tidak mungkin kita lakukan.
Pemberian nama pada tumbuhan dan hewan disebut NOMENKLATUR
atau TATANAMA. Cara pembelian nama itu melibatkan asas-asas yang diatur oleh
peraturan yang dibuat dan disyahkan Kongres Botani Sedunia. Peraturan-peraturan
tersebut secara formal dimuat pada kode
Internasional Tatanama Tumbuhan (International Code of Botanical
Nomenclature) . Tujuan utama sistem ini adalah menciptakan satu nama untuk
setiap takson (Rideng 1989).
Maksud pemberian nama pada setiap kesatuan taksonomi
tumbuh-tumbuhan bukanlah untuk menunjukkan ciri-ciri atau sejarahnya, tetapi
untuk memberikan jalan guna pengacuan dan sekaligus menunjukkan tingkat
kedudukan taksonominya.
Nama yang diberikan kepada kelompok individu hewan atau
tumbuhan sering berbeda meskipun maksudnya sama. Setiap daerah memberi nama
yang berlainan, misalnya nama latin tanaman terung adalah Solanum acubatissimum . Nama yang diberikan penduduk bermacam-macam
ada yang menyebutnya terung pakat, terung kapal ,dll.
Untuk mengatasi pemberian nama bermacam-macam, Carolus
Linnaeus yang memiliki nama asli Carl von Linne dikenal sebagai Bapak Taksonomi
Modern. Sistem pemberian nama makhluk hidup yang digunakan Linnaeus disebut
Sistem Binomial Nomenklatur dan bahasa yang digunakannya bahasa latin.
Jadi yang dimaksud dengan Tata nama binomial (tata nama
binomial nomenklatur atau biner) adalah sistem formal penamaan spesies makhluk
hidup dengan memberikan masing-masing nama terdiri dari dua bagian, yang
keduanya menggunakan bentuk-bentuk bahasa latin.
B.
Sistem BINNER (BINOMIAL)
Ilmu tentang pengelompokkan makhluk hidup disebut Taksonomi.
Dasar pengelompokkan makhluk hidup ini adlah adanya persamaan dan perbedaan
ciri-ciri morfologi, anatomi, fisologi, tingkah laku, dan lain-lain. Dengan
klasifikasi akan terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup yang disebut takson.
Berdasarkan taksonomi yang
dikembangkan oleh Linneous dunia tumbuhan dan hewan dibagi menjadi beberapa
takson, yaitu Kingdom (kerajaan), filum (keluarga besar), Class( kelas), Ordo
(bangsa), Family (suku), genus (marga), dan spesies (jenis).
Berikut
adalah urutan tingkat kesatuan taksonomi beserta akhiran nama ilmiahnya:
-
Dunia tumbuh-tumbuhan (Regnum/Kingdom
Vegetabile)
-
Anak divisi (divisio-phyta)
-
Kelas (class –opsida, khusus untuk alga-phyceae)
-
Anak kelas (subclassis-idea)
-
Bangsa (ordo-ales)
-
Anak bangsa (subordo-ineae)
-
Suku (familia-aceae)
-
Anak suku (subfamilia –oideae)
-
Genus (marga)
-
Spesies (jenis )
C.
Klassifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi
adalah pengelompokkan aneka jenis hewan atau tumbuhan kedalam kelompok
tertentu. Pengelompokkan ini disusun
secara urut sesuai dengan tingkatannya yaitu mulai dari yang terkecil
tingkatannya sampai ke terbesar tingkatannya. Imu yang mempelajari prinsip cara
klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi atau sistematik.
Takson
adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan banyak
ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra obyek atau mkhluk hidup yang
diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati.
Tujuan
dari klasifikasi makhluk hidup adalah;
1.
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
2.
Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk
hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain.
3.
Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk
hidup.
4.
Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui
namanya.
Berdasarkan tujuan tersebut,
sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti:
1.
Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup
yang sangat beraneka ragam.
2.
Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk
hidup satu dengan yang lainnya.
Robert H Whittaker (1969) mengelompokkan
makhluk hidup ke dalam 5 kerajaan/regnum:
Ø
Regnum Monera
Monera
adalah kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti (organisme
prokariot). Contoh, organisme prokariot adalah bakteri .Regnum ini dibagi
menjadi 2;
1.
Golongan bakteri (Schizophtya)
2.
Golongan
ganggang biru (Cyanophyta).
Ø
Regnum Protista
Protista
adalah kingdom makhluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan
memiliki mbran inti (organisme eukariot). Protista dikelompokkan menjadi
protista mirp hewan (protozoa), dan protista mirip tumbuhan (alga) serta
protista mirip jamur. Contoh ; protozoa dan ganggang bersel satu.
Ø
Renum Fungsi (jamur)
Fungsi
merupakan organisme uniseluler dan multi seluler yang tidak berklorafil. Fungsi
multiseluler dapat membentuk benang-benang yang disebut hifa. Selurah anggota
dari regnum ini bersifat heterotrof. Regnum ini dibagi menjadi ; Ommycotina,
Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, Deuteromycotina.
Ø
Regnum Plantae (tumbuhan hijau)
Meliputi
organisme bersel banyak dan sel-selnya
mempunyai dinding sel. Hampir seluruh anggotanya berklorofil sehingga sifatnya
autotrof. Contoh, Ganggang bersel banyak, Lumut.
Ø
Regnum Animalia (Pteridophyta)
Meliputi
organisme bersel banyak yang sel-selnya tidak berdinding sel dan tidak berklorafil
sehingga bersifat heterotrof. Contoh, Porifera , Coelenterata, Plathyhelminthes
dll.
D.
Aturan Tata Nama Binomial Nomenklaturan
1.
Kata pertama menunjukkan tingkat Genus dan kata
kedua menunjukkan tingkat Spesies.
2.
Nama tingkat genus ditulis dengan huruf awal
kapital dan nama tingkat spesiesditulis dengan huruf awal kecil.
3.
Jika ditulis dengan huruf tegak kedua kata harus
digaris bawahi misal (Oryza sativa)
4.
Apabila nama terdiri atas lebih dari dua kata
mak kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
Misal Hibiscus rosa-sinensis.
5.
Jika memiliki Subspesies nama tersebut
ditambahkan pada kata ketiga. Jadi pada subspesies terdiri atas tiga kata.
Misal Felix maniculata domestica.
6.
Nama spesies juga mencamtumkan inisial pemberi
nama spesies tersebut, contoh Zeamays L (yang memberi nama jagung adalah
Linnaeus,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar